Ada yang mengabdi kepada kebodohanya, ada yang mengabdi kepada kepintarannya
Namun keduanya hanyalah sebagai abdi, ia bukan dirinya
Yang bodoh nyaman dengan kebodohannya, ia malas menuntut ilmu, banyak alasan yang ia pertontonkan mengharap banyak yang menyukainya
Sedangkan yang pintar terlalu tenggelam dengan kepintarannya, sehingga ia sulit bernafas, terlalu lama membusungkan dadanya sehingga kakinya tak terlihat sedang menginjak apa ia