Kamis, 03 Oktober 2013

KTP akhirat yaitu Amal Dunia


Renungkanlah... segala yang kita kumpulkan, dari pagi hingga malam, bahkan pagi lagi, dari tahun ke tahun, tidak terpakai di akhirat nanti, namun kita harus bertanggung jawab atas apa yang kita kumpulkan

Renungkanlah... begitu sedikit yang peduli mengumpulkan amal, begitu besar hadangan yang memberatkan kita mendapatkan amal, padahal hanya amal-lah yang kita dapat gunakan di akhirat kelak, bukan perhiasan yang kemilau, bukan tunggangan yang gagah, bukan pasangan yang elok, bukan anak-anak yang mengagumkan, bukan badan yang gagah

Renungkanlah... tidak ada usaha kecuali usaha yang menghasilkan amal, dan tidak ada harta kecuali harta yang telah menjadi amal, juga tidak ada ilmu jika kita tidak mampu mengamalkannya

Marilah kita belajar membuka kesadaran kita, seandainya kita tidak mampu menghasilkan amal, maka berterusteranglah pada Tuhan, dan mohonlah ampun, pasrahlah, jangan sombong, karena kita ini sangat sangat lemah tak berdaya

Janganlah dekat-dekat dengan kompetisi


Janganlah dekat-dekat dengan kompetisi karena kompetisi itu terselubung nafsu

Dekatlah dengan saling tolong menolong, ulurkan tanganmu jika ada yang lemah, jika ada yang bodoh, jika ada yang papa, jika ada yang miskin

Kenapa kita bangga menjadi yang terbaik, kenapa kita tidak bangga jika semua adalah menjadi baik, semua menjadi lebih pintar, lebih kuat, lebih kaya, lebih lurus jalannya

Ingatlah, yang merasa dirinya terbaik hanyalah iblis, mereka adalah kaum yang congkak dan sombong


Siapa Tuhan itu, Siapa Dia, Dimana Dia, dan dan dan

Jangan tanya dalil, saya tidak punya... dan jangan dilihat/dipikir dari sudut agama nanti malah tersinggung

------------------
Mungkin 99% atau bahkan lebih yang namanya manusia pasti mempercayai adanya Tuhan dan menyembahNya dalam bentuk apapun dan dalam pengertian apapun, namun apakah kita mengetahui siapa sebenarnya Tuhan itu, siapa Dia, dan dimana Dia

"Tuhan adalah sesuatu yang tidak dapat dibatasi segala sesuatu". itulah definisi saya; sesuatu yang pertama adalah sang pencipta, yaitu Tuhan yang menciptakan segala yang ada dan yang belum ada; yang mengurus dan mengatur segala yang diciptakan; sedangkan sesuatu yang kedua adalah makhluk, yaitu yang diciptakan, sehingga pengertian lainnya adalah bahwa sang makhluk tidak dapat mengenai sang pencipta

Maksud tidak bisa dikenai adalah, bahwa yang disebut Tuhan tidak dapat dibatasi dan dikenai ciptaanya, Tuhan tidak kehujanan, Tuhan tidak kepanasan, Tuhan tidak perlu makan dan minum, Tuhan juga ada dimanapun bukan dalam arti jumlah, namun karena Tuhan tidak dapat dibatasi waktu dan tempat, Tuhan juga tidak dapat dibatasi bilangan; sehingga dapat dipastikan bukan Tuhan jika masih dikenai atau dibatasi makhluk, termasuk Tuhan tidak bisa dimatikan, dan juga Tuhan tidak bisa dihidupkan, karena roh atau yawa tidak bisa mengenai Tuhan

Bagaimana jika Tuhan berkehendak dapat dikenai makhluk, maka yang mesti kita sebut Tuhan adalah Tuhan yang ada dibalik kehendak, bukan Tuhan yang sedang menjalani sebagai makhluk; misalkan Tuhan berkendak menjadi ayam, maka yang seharusnya kita sembah, yang seharusnya kita sebut Tuhan bukan ayam namun yang menciptakan ayam atau yang sedang berkehendak menjadi ayam


Sampai disini, mudah-mudahan kita telah mengetahui, siapa yang kita sembah, siapa Tuhan kita