Senin, 09 Desember 2013

Bagai lampu


Bagai lampu, itulah hidup yang kita jalani, hidup bukan milik kita, namun kita sekedar dihidupkan, suatu saat kita akan dimatikan

Renungkanlah, sebuah lampu dengan minyak dan nyalanya, yang menerima kapan hidup dan kapan mati, bisa jadi sang lampu baru dinyalakan langsung dimatikan, atau sang lampu akan dinyalakan lebih lama, atau sangat lama

Renungkanlah, Bukankah sang lampu tidak memiliki kehendak dan kuasa atas dirinya

Renungkanlah, bukankah, sang lampu tidak perlu mengisi minyak dan menyalakannya

Itulah lampu, gambaran kecil tentang hidup kita, dari mulai kita dihidupkan sampai kita dimatikan, kita tidak memerlukan apa-apa, dan tidak perlu berusaha apa-apa, karena apa-apa yang kita butuhkan sebenarnya dan sesungguhnya telah disediakan, seandainya kita memerlukan usaha dan berusaha, maka usaha dan berusaha itu bukanlah suatu sebab terjadinya akibat, namun usaha dan berusaha itu sebagai perintah, maka taatlah

Renungkanlah, apakah kita membutuhkan usaha dan berusaha, jika kita tidak mengikuti nafsu yang selalu tidak terpuaskan, maka kita akan sadar bahwa sesungguhnya apa-apa sudah tersedia, tinggal kita berbagi

Sabtu, 07 Desember 2013

Sindiran Sang Semut Hitam

QSore ini sebelum tulisan ini ku tuangkan, ku perhatikan semut hitam, semut maling, semut yang kalau menggigit panas dan sakit bukan kepalang, di kebon belakang rumahku

Ia sedang menarik-narik plastik, kenapa ia menarik-narik plastik yang pastinya bukan makanannya, sepertinya tidak mungkin dan tidak akan seekor semut makan plastik, lalu untuk apa, begitu susahnya ia berusaha, seandainya aku tau maksud, kemauan, dan tujuannya pasti, dengan senang dan rela ku ulurkan bantuan

Lalu kutinggalkan, dan ku tunaikan sholat asar, ooooo...., ternyata...., semut hitam itu sedang menyindirku, -gumam hatiku memberi pencerahan dalam sholatku-

Eeem, Memang ku akui diriku masih banyak melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak bermanfaat, lalai dan berjibaku dengan hal-hal yang sesungguhnya tidak ku butuhkan,aku terkurung dan terikat nafsu

Alkhamdulillah ya Allah, Engkau masih mau menegurku dan menyapaku

Terima kasih semut engkau ikut mengingatkanku

Senin, 02 Desember 2013

Tiga Kemapuan Terpenting


1.     Kemampuan melihat diri
Berhati hatilah karena kita sering lupa melihat diri kita, kita sering membicarakan orang lain, dan lupa membicaraka diri

2.     Kemampuan mengontrol diri
Jika kita dibawah dan papa, maka ikhlaslah, dan pasrahlah, karena kita sedang melaksanakan tugas dari Alloh; dan jika kita sedang diatas, dan kaya raya berkecukupan, maka janganlah sombong, congkak, karena sesungguhnya kita tidak punya apapun

3.     Kemampuan menempatkan diri
Kita makhluk buka Tuhan, kita bukan yang mencipta namun yang dicipta. Janganlah berucap mamasuki area Alloh, kadang kita hanya karena kita pandai dan berilmu, bermodalkan kitab dan hadist kita seolah-olah Alloh, berucap keluar batas, seolah-olah kita sudah mampu mewakili Alloh.

sesungguhnya kita sedang bertingkah dan berucap kesana kesini dalam gelap

Buah Dunia


hidup ini hanyalah cobaan, sebenarnya bukan hidupnya yang menjadi cobaan namun buahnya, buah dari kehidupan ini, dan kitalah yang menyebabkan dunia ini berbuah

buah dunia ada yang manis, ada yang pahit, dan ada pula yang berupa racun mematikan, tergantung bagaimana kita memanfaatkannya, mangolahnya, dan buah dunia ini ada kadarnya

ada cara untuk  memanfaatkan, yaitu dengan ilmu, carilah ilmu dimana adanya, jika tidak ada disini, carilah disana, atau disitu, yang pasti ilmunya ada

yang namanya buah dunia, dimanapun kita berada pasti ada, dan setiap buah dunia diadakan pasti pula diadakan ilmunya,,, yang terpenting selalulah ingat bahwa manis, pahit, atau pun racun, itu semua adalah rasa kasih sayang Alloh

bagaikan pedang, kadang diasah, kadang digunakan untuk menebas; ketika diasah, berarti pedang belum cukup tajam; ketika digunakan untuk menebas, untuk mengetahui tingkat ketajamannya;;; sampai akhirnya sang pemilik, sang pembuat menyarungkannya, dan menyimpannya ditempat yang termasuk hak milik sang pencipta

namun ada beberapa pedang yang tidak cukup waktu untuk cukup tajam, maka akan terus ditempa dan ditempa