Bagai lampu, itulah hidup yang kita jalani, hidup bukan
milik kita, namun kita sekedar dihidupkan, suatu saat kita akan dimatikan
Renungkanlah, sebuah lampu dengan minyak dan nyalanya,
yang menerima kapan hidup dan kapan mati, bisa jadi sang lampu baru dinyalakan
langsung dimatikan, atau sang lampu akan dinyalakan lebih lama, atau sangat
lama
Renungkanlah, Bukankah sang lampu tidak memiliki kehendak
dan kuasa atas dirinya
Renungkanlah, bukankah, sang lampu tidak perlu mengisi
minyak dan menyalakannya
Itulah lampu, gambaran kecil tentang hidup kita, dari
mulai kita dihidupkan sampai kita dimatikan, kita tidak memerlukan apa-apa, dan
tidak perlu berusaha apa-apa, karena apa-apa yang kita butuhkan sebenarnya dan
sesungguhnya telah disediakan, seandainya kita memerlukan usaha dan berusaha,
maka usaha dan berusaha itu bukanlah suatu sebab terjadinya akibat, namun usaha dan berusaha itu sebagai perintah, maka taatlah
Renungkanlah, apakah kita membutuhkan usaha dan berusaha,
jika kita tidak mengikuti nafsu yang selalu tidak terpuaskan, maka kita akan sadar bahwa sesungguhnya apa-apa sudah
tersedia, tinggal kita berbagi