Jangan Tanya dalil kareana saya tidak bisa memberikan, inilah renunganku
Sesungguhnya Alloh SWT menciptakan manusia itu dengan tugas yang sangat mudah dan sederhana, tugasnya adalah “berjalanlah kalian dari sini kesana”, titik, namun manusialah yang mempersulit dan memberat-beratkan. Dari sini maknanya yaitu dari awal manusia dilahirkan, dan kesana, yaitu ke arah kematian. dan sang manusia tidak perlu memikirkan hal-hal lain, karena hal-hal lainnya telah dilakukan Alloh SWT, sang manusia tidak perlu berfikir, bagaimana sang manusia harus minum dan harus makan, karena semua itu sudah disediakan Alloh SWT
Namun dalam perjalanan yang sangat pendek dan sangat sederhana tersebut, sang manusia banyak mempersulit diri, dan memberat-berakan, padahal jika sang manusia tidak diselimuti nabsu serakah, maka dapat dipastikan sang manusia tidak perlu beranjak dari tempat tinggal untuk mendapatkan pendidikan, pangan, dan apapun yang diperlukan, semuanya sudah tersedia dan ada disekitar kita.
sang guru tidak perlu dipanggil karena sudah menjadi tugasnya menyebarkan ilmunya. sang pedagang tidak perlu mendapatkan untung yang besar karena memberatkan sang pembeli. sang pembeli membeli barang-barang cuma yang dibutuhkan. sang petani menanam tanaman yang dibutuhkan pedangang. semua diurus, diatur atas dasar untuk kepentingan bersama dan bersama-sama, tidak ada yang ditimbun dan menimbun untuk kepentingan pribadi
Namun karena nabsu yang tidak terkendali, akhirnya sang manusia manjadi bodoh setelah mendapatkan ilmu, menjadi miskin setelah mendapatkan harta, menjadi tunawisma setelah mendapatkan rumah, semua itu disebabkan besarnya nabsu sang manusia, sehingga penglihatannya menjadi buta, pendengarannya menjadi tuli, dan mulutnya menjadi bisu. Jadillllah sang manusia mati sebelum sampai lubang kematian
